Konstruksi Sumbang Pertumbuhan Perekonomian Terbesar
TANJUNG
SELOR – Pada triwulan II 2019, petumbuhan perekonomian untuk regional Kalimantan mencapai
0,81 persen jika dibandingkan dengan triwulan I 2019 (q-to-q). Dari 5 provinsi
di Kalimantan, 4 provinsi
mengalami pertumbuhan positif sementara satu provinsi justru mengalami
penurunan. Dimana, pertumbuhan
tertinggi dicapai Kalimantan
Utara (Kaltara) sebesar 1,09
persen, Kalimantan Tengah (Kalteng) sebesar 0,38 persen, dan Kalimantan
Timur (Kaltim) sebesar 0,14 persen. Sementara itu, Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami penurunan sebesar 2,46 persen. Demikian
dikabarkan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie sesuai rilis Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Kaltara, tentang Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Utara Triwulan
II-2019 per 5 Agustus 2019.
Lebih rinci, perekonomian Kaltara triwulan II 2019 yang
diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga
berlaku sebesar Rp 23,67 triliun, sementara berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan
tahun 2010 sebesar Rp 15,24 triliun. “Apabila diukur terhadap triwulan II 2018
(y-o-y) maka kinerja ekonomi Kaltara di triwulan II 2019 tumbuh sebesar 7,87
persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha
konstruksi sebesar 19,30 persen. Dan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan
tertinggi pada komponen net ekspor antar daerah yang tumbuh sebesar 43,43 persen,”
kata Gubernur.
Jika menilik perbandingan dengan triwulan I 2019 (q-to-q),
maka dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha listrik dan
gas sebesar 2,76 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada
komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 59,40 persen. “Secara
kumulatif, ekonomi Kaltara semester I 2019 dibandingkan semester I 2018 tumbuh
sebesar 7,52 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada
lapangan usaha konstruksi sebesar 11,90 persen. Sementara dari sisi
pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen net ekspor antar daerah yang
tumbuh sebesar 26,02 persen,” tutup Irianto.(humas)
Posting Komentar
Posting Komentar