Pemerintah Kendalikan Pemotongan Sapi Betina Produktif


TANJUNG SELOR – Salah satu upaya yang dilakukan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) untuk meningkatkan
ketahanan pangan, adalah dengan meningkatkan populasi sapi. Guna mencapai target
tersebut, salah satu caranya dengan mengendalikan pemotongan ternak ruminansia
betina produktif.





Seperti yang dilakukan jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP)
Provinsi Kaltara bersama Badan Pemeliharaan Keamanan Kepolisian Republik Indonesia
(Baharkam Polri) dan Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian
Pertanian (Kementan), Selasa (3/9) lalu. Tim lintas sektoral ini melakukan
monitoring dan supervisi pengendalian pemotongan ternak ruminansia betina
produktif di Kaltara. Sasarannya, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Jalan Sabanar
Lama.





Kepala Bidang Peternakan DPKP Provinsi Kaltara Desi Toding mengatakan, kegiatan
ini dilakukan pada daerah yang dilaporkan cukup banyak dilakukan pemotongan betina
produktif. “Kalau di RPH Sabanar Lama, pada saat dimonitoring, hanya melakukan
2 ekor sapi. Namun, tim tidak menemukan adanya pemotongan betina produktif,”
kata Desi di ruang kerjanya, Rabu (4/9).





Sebelumnya, DPKP Kaltara juga telah mensosialisasikan upaya peningkatan
populasi sapi di Kaltara melalui pengendalian pemotongan betina produktif. “Kegiatan
ini sesuai UU No. 18/2009, tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang direvisi
menjadi UU No. 41/2004,” ucap Desi.





Tepatnya, pada Pasal 18 ayat (4) UU 41/2014 disebutkan bahwa setiap orang dilarang menyembelih ternak
ruminansia kecil betina produktif atau ternak ruminansia besar betina produktif,  selanjutnya pemerintah kabupaten/kota menyampaikan
kepada kepada pemilik/perusahaan sawit yang ada di wilayah kabupaten/kota sebisanya memelihara 1 atau 2 ekor sapi per-luasan 2
hektar lahan mereka. “Keberhasilan upaya ini sangat
bergantung pada seberapa baik koordinasi dan komitmen antara stake holders.
Komitmen dari pemerintah daerah menjadi faktor yang sangat penting dalam
menunjang keberhasilan program pengendalian betina produktif,” urai Desi. Direncanakan
kegiatan serupa akan dilakukan di setiap kabupaten dan kota.(humas)


Posting Komentar