Gerakan Indonesia Bersih, akan Diikuti Kaltara Bersih


JAKARTA
- Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Kamis (21/2)  kemarin, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) berkesempatan
menghadiri Launching ‘Gerakan Indonesia Bersih’ yang dirangkaikan dengan Rapat
Kerja Nasional (Rakernas) terkait gerakan tersebut di Gedung Manggala Wanabakti
Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).





Launching
dilakukan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim Luhut B Panjaitan yang
mewakili Presiden RI Joko Widodo. Dalam kegiatan tersebut hadir sejumlah menteri
kabinet kerja, yang sekaligus memaparkan program yang dilaksanakan kementeriannya
dalam mendukung gerakan Indonesia Bersih. Rakernas juga diikuti sejumlah kepala
daerah dari berbagai provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia.









Di
sela-sela kegiatan itu, Gubernur mengungkapkan, program ‘Gerakan Indonesia
Bersih’ merupakan bagian dari Gerakan Revolusi Mental yang tercantum dalam Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2016. Seperti disampaikan oleh Menko Maritim
dalam arahannya, persoalan sampah atau kebersihan bukan hal yang sepele. Bahkan
saat ini telah menjadi isu global yang menjadi perhatian dunia internasional. “Persoalan
penanganan sampah, tak hanya sebagai upaya pelestarian lingkungan. Namun juga
sangat penting untuk kesehatan,” ujar Gubernur mengutip arahan Menko Maritim.





Dikatakan,
isu penting pada gerakan Indonesia Bersih adalah mengenai penanganan sampah
plastik. “Berdasarkan hasil penelitian para ahli, sampah plastik ketika menjadi
mikro plastik, dan kemudian dimakan ikan. Ketika ikannya dimakan manusia, akan
membahayakan kesehatan. Salah satunya jika dikonsumsi wanita, berpotensi
menyebabkan lahirnya stunting atau lambat 
pertumbuhannya,” kata Irianto lagi.





Berkaitan
dengan itu, lanjutnya, penanganan sampah perlu menjadi perhatian semua lapisan.
Ada beberapa strategi rencana aksi nasional yang akan dilakukan. Strategi
pertama adalah dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di
lingkungan keluarga. Salah satunya dengan mendidik generasi muda untuk lebih
peduli terhadap lingkungan. Terutama dalam hal kedisiplinan. “Strategi kedua,
yakni mengurangi kebocoran sampah dari darat karena 80 persen sampah di laut
berasal dari darat. Untuk itu, perlu adanya solid
waste management
untuk mengurangi sampah plastik dari perumahan dan sungai,”
ujarnya.





Strategi
ketiga adalah dengan mengurangi kebocoran dari berbagai kegiatan yang dilakukan
laut. Gubernur menyebut hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan fasilitas
penerimaan di pelabuhan, mengadakan kolaborasi bilateral dan regional,
mengumpulkan sampah plastik dari laut, serta mengelola limbah plastik di bidang
pariwisata.





Di
samping strategi, juga disebutkan beberapa penekanannya. Seperti penyediaan
sarana dan prasarana untuk menunjang hidup bersih dan sehat, pengembangan
sistem pengelolaan sampah, yang terintegrasi dengan kali atau sungai bersih,
serta sarana prasarana publik. Juga penegakan hukum di bidang kebersihan dan
kesehatan lingkungan.





Sementara
itu jika di tingkat pusat ada gerakan Indonesia Bersih, implementasi di daerah
juga akan dilakukan di Kaltara. Yaitu melalui ‘Gerakan Kaltara Bersih’ yang
sudah dimulai sejak tahun lalu. “Untuk pencanangan Gerakan Kaltara Bersih tahun
ini belum dijadwalkan. Kita masih menunggu waktu yang tepat. Termasuk tempatnya
nanti di mana. Kalau tahun lalu di Tarakan,” imbuh Irianto didampingi Kepala
Dinas Lingkungan Hidup Edy Suharto.





Dalam
kesempatan itu juga, masih dalam momen HPSN, Gubernur mengajak dan mengimbau
kepada seluruh masyarakat Kaltara, untuk senantiasa menjaga lingkungan, serta
menerapkan hidup bersih dan sehat. “Mari kita jaga lingkungan kita, jaga sungai
dan laut kita,  jaga generasi kita, dengan
peduli terhadap sampah. Jangan buang sampah sembarangan! Kita wujudkan Indonesia
Bersih! Kaltara Bersih!” tegas Irianto.(humas)


1 komentar

  1. Thank you for sharing your thoughts. I truly appreciate your efforts
    and I am waiting for your next write ups thanks once again.

    BalasHapus

Posting Komentar