Dokter Terbang Telah Layani 8.835 Pasien


TANJUNG SELOR – Layanan kesehatan di
wilayah perbatasan terus berlanjut. Hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah
untuk memenuhi hak kesehatan masyarakat di Kaltara. Program yang diberi nama
Dokter Terbang ini diharapkan, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara,
Suriansyah dapat memudahkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah
tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) di Kaltara.





“Sudah menjadi kewajiban pemerintah, yang
berdasarkan didalam undang-undang bahwa melindung segenap bangsa Indonesia salah
satunya melayani kesehatan. Maka itu kita sebagai wakil pemerintah pusat
berkewajiban melaksanakan pelayanan kesehatan terutama di wilayah DTPK,” terang
Suriansyah.





Dikatakannya, program yang Dokter terbang
yang juga merupakan salah satu visi misi Gubernur Kaltara meningkatkan pelayanan
kesehatan. Demikian pula sebagai tugas pemerintah untuk memastikan apakah warga
Kaltara yang berada di wilayah perbatasan sudah terlayani atau tidak. “Karena
untuk biaya operasional pelaksanaan kesehatan tidak sebanding dengan kepelauan
warga negara kita di wilayah perbatasan. Sehingga program dokter terbang ini
pemerintah mendatangkan tenaga medis unutk melayani masyarakat di wilayah DTPK
secara gratis,” jelasnya.





Suriansyah mengatakan, menurut informasi
dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara bahwa sejak tahun 2014 hingga tahun 2019
program dokter terbang sudah melayani sebanyak 8.835 Pasien di wilayah DTPK.  “Mari kita bersama-sama memaksimalkan pelayanan
kesehatan di Kaltara khususnya di wilayah DTPK,” katanya.





Untuk mengoptimalkan pelayanan dkter
terbang kaltara, Suriansyah mengatakan akan mengupayakan untuk menciptakan  sistem aplikasi pelayanan dokter terbang, dan
melakukan pemetaan daerah lokasi fokus, serta akan melakukan MoU dengan Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) serta maskapai penerbangan. “Rencananya kita juga akan
meningkatkan fasilitas alat kesehatan sehingga pelayanan dokter terbang dapat
optimal. Selain itu jenis pelayanan juga akan kita tambah seperti untuk ibu
hamil, dan pemeriksaan kanker payudara dan kanker serviks,” beber Suriansyah.
(humas)


Posting Komentar