Gubernur Ingin Pastikan Jalan Sekatak-Malinau Tuntas Akhir Tahun


TANJUNG SELOR - Gubernur
Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie meminta kepada pihak pelaksana
kegiatan memastikan kegiatan rehabilitasi atau perbaikan jalan Trans Kalimantan,
poros Sekatak (Bulungan)-Malinau bisa tuntas 100 persen pada akhir 2019. Demikian ditekankan Gubernur saat meninjau langsung progress kegiatan
peningkatan jalan di ruas Sekatak, tepatnya di perbatasan Bulungan-Kabupaten
Tana Tidung pada Jumat (9/8) lalu. “Alhamdulillah, tadi saya lihat progresnya
sudah bagus. Khusus di wilayah Bulungan dan Tana Tidung sudah selesai. Tinggal

sedikit di daerah Malinau yang semantara dalam pengerjaan. Pihak pelaksana
kegiatan juga sudah memastikan insya Allah bisa selesai 100 persen,” kata
Irianto usai meninjau jalan tersebut.





Menurut laporan di
lapangan, kata Irianto, hingga sekarang progres pengerjaan jalan sepanjang
103,48 kilometer itu, sudah mencapai 70-an persen lebih. Pihak pelaksana
kegiatan meyakinkan, akhir tahun sudah bisa selesai 100 persen. Sesuai yang tertera dalam kontrak, pengerjaan jalan tersebut dimulai

sejak Januari 2019, menggunakan sistem multiyears contract (MYC) atau tahun
jamak. Dengan nilai kontrak Rp 169,2 miliar. Meliputi rehabilitasi jalan,
perawatan, pelebaran, hingga rehabilitasi dan perawatan jembatan.





Gubernur mengatakan,
anggaran untuk kegiatan peningkatan jalan ini, bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN). “Untuk itu, sudah sepantasnya kita sangat berterima
kasih kepada Pemerintah Pusat, terkhusus kepada Presiden dan Wakil Presiden RI,
maupun jajaran kementerian yang telah memberikan perhatian kepada Kaltara.
Utamanya dalam pemberian dukungan dana untuk pemenuhan infrastruktur,” kata
Irianto. “Alhamdulillah, ini juga merupakan hasil usaha kita yang tak lelah
terus melakukan komunikasi dan koordinasi yang instensif dengan pusat,”
timpalnya.





Penuntasan jalan trans
Kalimantan yang menjadi akses antar kabupaten di Kalimantan, termasuk Kaltara
ini, lanjut Gubernur, merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memperlancar
konektivitas antar wilayah. Dengan terkoneksinya antar daerah dengan lancar, Gubernur
yakin pertumbuhan ekonomi akan berkembang pesat. “Dengan akses transportasi
yang mudah, logistik barang juga mudah. Sehingga secara ekonomi,  jika ongkos transportasi murah, akan menekan
harga barang. Dan yang lebih penting lagi pelayanan kepada masyarakat akan
lebih mudah,” kata Gubernur lagi.





JALAN MALINAU-KRAYAN





Semantara itu, masih
sebagai salah satu upaya membuka keterisolasian wilayah, kolaborasi pemerintah
pusat dan daerah kini terus kebut penyelesaian membangun jalan menuju beberapa
wilayah perbatasan yang selama ini belum terjangkau lewat jalur darat.





Jalan dari Malinau hingga
Krayan, Kabupaten Nunukan salah satunya. Pembangunan jalan ini merupakan usulan
Pemprov Kaltara yang disampaikan Gubernur dalam beberapa kali kesempatan
pertemuan nasional. Termasuk dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional
(Musrenbangnas). Bahkan secara langsung kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) maupun ke Presiden. “Alhamdulillah, usulan (jalan Malinau-Krayan, Red.) itu diakomodir, bahkan mendapat prioritas dari
pemerintah pusat. Sejak mulai dikerjakan beberapa tahun lalu, menurut laporan
dari Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Balikpapan, sekarang
sudah bisa terhubung. Bisa dilalui atau fungsional, namun belum belum lancar.
Apalagi jika hujan, masih sulit dilalui,” kata Gubernur.





Diungkapkan, jalan
Malinau-Krayan merupakan satu dari beberapa koridor jalan perbatasan yang kini
tengah dibangun pemerintah. Akhir tahun lalu, Gubernur secara langsung telah
meninjau langsung progres yang dikerjakan oleh Dirjen Bina Marga melalui BPJN
XII tersebut. Meski belum bisa dilalui, hingga kini progres pembangunan terus
berjalan.





Gubernur mengatakan,
sesuai laporan yang diterima dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-Perkim) Kaltara, maupun BPJN XII
Balikpapan, saat ini jalur tersebut sudah tembus, dan tinggal dilakukan
pembenahan untuk fungsional.





Sesuai progres yang diinformasikan
kepadanya, akhir 2019 ditargetkan sudah bisa fungsional semua. Pemprov sendiri
akan terus mendesak kementerian agar pekerjaan sesuai target, sehingga
masyarakat perbatasan bisa mulai merasakan dampaknya. “Tahun ini fungsional
dulu, yang terpenting bisa dilalui. Selanjutnya kita akan kembali usulkan agar
terus dikerjakan. Paling tidak butuh waktu 3 tahunan, jalan itu sudah bisa
lebih bagus dan bisa difungsikan secara lancar,” kata Irianto.





Tak hanya sepenuhnya
dianggarkan dari pusat melalui APBN, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, lanjutnya, juga mendukung fungsionalnya jalan
tersebut. Yaitu dengan membangun ruas-ruas jalan provinsi. Dengan demikian,
jalan koridor yang dibangun, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat hingga di
tingkat perdesaan dan kecamatan. “Sudah ada memang ruas jalan-jalan provinsi
yang membentuk dan konektivitaskan kecamatan-kecamatan di sana (perbatasan).
Dan ada juga kantong-kantong ekonomi dibuat,” tutup Irianto.(humas)


Posting Komentar