Pemprov Fokus Bangun Jalan Baru, Pendekat Tanjung Selor – KIPI


TANJUNG
SELOR – Sebagai pendukung infrastruktur pada Kawasan Industri dan Pelabuhan
Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi, Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permikiman (PUPR-Perkim), tengah membangun jalan pendekat
dari ibukota provinsi (Tanjung Selor) menuju KIPI di Tanah Kuning, Kecamatan
Tanjung Palas Timur, Bulungan.





Kepala
Dinas PUPR-Perkim Kaltara Dr Suheriyatna mengatakan, jalan yang dibangun adalah
jalan baru. Bukan jalan yang selama ini sudah ada. Hal ini dikarenakan,
pemerintah ingin membuat jalan dengan jarak yang lebih dekat. “Jalan yang
selama ini ada jaraknya jauh, dan berbelok-belok. Nah jalan baru yang kita
bangun ini, lebih banyak jalan lurusnya. Sehingga jarak lebih dekat,” kata
Suheriyatna.





Dikatakan,
Pemprov Kaltara terus berkomitmen dalam pembangunan infrastruktur. Ini
dibuktikan dengan dialokasikannya pembangunan infrastrukur menjadi komponen
terbesar di APBD Kaltara. Hal ini juga sejalan dengan program Nawacita ke-3 Presiden
Republik Indonesia.









Salah
satu infrastruktur yang saat ini menjadi fokus Pemprov Kaltara, sebut
Suheriyatna, adalah pembangunan ruas jalan menuju KIPI Tanah Kuning –
Mangkupadi. Sejak 2016, Pemerintah terus mengaloksikan anggaran untuk
pembangunan jalan baru yang lurus sepanjang 50 kilometer tersebut. “Pembangunan
jalan pendekat ke KIPI ini, sebagai salah satu bentuk upaya percepatan
pembangunan Kawasan Industri Tanah Kuning – Mangkupadi, sebagai tindak lanjut keluarnya
Peraturan Presiden (Perpres) 56 Tahun 2018, tentang Proyek Strategis Nasional
(PSN) yang salah satu di dalamnya KIPI Tanah Kuning – Kaltara,” jelasnya.





Suheriyatna
menegaskan, melalui dibangunnya jalan tersebut diharapkan masyarakat mendapat
alternatif pilihan jalan untuk menuju KIPI Tanah Kuning - Mangkupadi. Selain itu,
khusus ruas jalan yang dikerjakan oleh Pemprov Kaltara ini, merupakan jalan yang
dirancang untuk dilalui kendaraan dengan tonase yang besar. Hal ini untuk
mempersiapkan jalur transportasi ke Kawasan Industri.









Dalam
realisasinya untuk pembangunan jalan tersebut, dikatakan Suheriyatna, sejak
2016 hingga 2018 kurang lebih 13.468 kilometer yang telah terbuka. Dengan
pengerjaan land clearing (pembersihan lahan), pembentukan badan jalan hingga pengerasan
agregat B.





Pembangunan
jalan ini sendiri terdiri dari dua sumber anggaran ada yang melalui Dana
Alokasi Khusus (DAK) dan ada juga yang menggunakan Anggaran Pendapatan Balanja
Daerah (APBD) Kaltara. “Untuk DAK tahun 2018 dananya Rp 28 miliar, sedangkan
dari APBD sebesar Rp 12.392.741.600,” kata Suheriyatna.(humas)


Posting Komentar