Kucurkan Rp 1,8 M untuk Bangun Laboratorium Keswan
TANJUNG SELOR –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara mengucurkan Rp 1,8 miliar untuk
pembangunan Laboratorium Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner (Kesmavet) di Jalan Sabanar Lama, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten
Bulungan.
Gubernur Kaltara Dr
H Irianto Lambrie mengungkapkan, alokasi anggaran ini bersumber dari Dana
Alokasi Khusus (DAK). Dimana, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP)
Kaltara mendapatkan alokasi DAK untuk bidang pertanian dan peternakan sebesar Rp
6 miliar yang salah satu peruntukkannya adalah pembangunan Laboratorium Keswan.
“Setelah laboratorium kesehatan hewan rampung dibangun, akan dilengkapi dengan peralatan
laboratorium, yang sebagiannya dibiayai dari dana alokasi khusus tahun anggaran
2019,” kata Irianto usai melakukan peletakkan batu bata pertama Laboratorium
Keswan dan Kesmavet, Senin (12/8).
Berkaitan dengan pembangunan
fisiknya, instansi terkait juga telah membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) Laboratorium Keswan dan Kesmavet. Di mana pegawainya berasal aparatur
sipil negara (ASN) Pemprov Kaltara. “Ini untuk mendorong DPKP Kaltara dalam meningkatkan
peranannya guna mendukung pembangunan peternakan di wilayah provinsi termuda ini,
serta meningkatkan daya saing produk peternakan di beranda depan daerah utara
negara Indonesia,” ucap Irianto.
UPTD Laboratorium Keswan
dan Kesmavet sendiri, kata Irianto, mempunyai peran yang sangat strategis. Utamanya,
di dalam menunjang pembangunan peternakan di Provinsi Kalimantan Utara melalui
kegiatan deteksi dini atas kemungkinan munculnya wabah dan monitoring status
penyakit hewan menular di wilayah ini. “Apalagi, wilayah kita berbatasan
langsung dengan Malaysia yakni Negara Bagian Sabah dan Sarawak, sehingga dengan
terkendalinya penyakit hewan menular maka produktivitas ternak akan meningkat
dan program pemuliaan ternak dapat tercapai,” jelas Gubernur.
Sedangkan,
kegiatan dan program di bidang kesmavet juga penting untuk dilaksanakan demi
mengamankan dan meningkatkan kualitas kesehatan dan keamanan pangan asal hewan.
Kegiatan itu dapat dilakukan melalui pembinaan di pasar tradisional dan sentra
produksi ternak, serta pengambilan sampel Kesmavet untuk diperiksa di laboratorium.
Selain itu, UPTD Laboratorium
Keswan dan Kesmavet juga memiliki fungsi pengawasan, pengamatan, pemantauan
penyakit hewan yang bersifat zoonosis dan non zoonosis serta kualitas pangan
asal hewan di seluruh Kaltara. Kegiatan
tersebut dilaksanakan secara aktif dan pasif.
“Artinya kegiatan secara aktif dilaksanakan dengan mengadakan surveilans
dan monitoring ke lokasi untuk melakukan pengamatan, pengumpulan data dan
pengambilan sampel/specimen. Sedangkan
kegiatan secara pasif dilaksanakan dengan melakukan pengamatan, pengumpulan
data dan pengambilan sampel/specimen yang diterima dari masyarakat maupun
organisasi pemerintah/non pemerintah,” papar Irianto.
Selain meletakkan
batu bata pertama, Gubernur juga melakukan penyerahan sapi qurban kepada masyarakat
setempat.(humas)
Posting Komentar
Posting Komentar